Bisnis.com, NEW YORK – Pekan ini, mata uang India, rupee menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 2,1% ke nilai 58,7825 per dolar, memimpin di antara mata uang emerging market lain yang dipantau oleh Bloomberg.
Kondisi ini menunjukkan keramahan pasar pada terpilihnya sebagai perdana menteri oposisi India sebelumnya, Modi.
“Kemenangan partai Bharatiya Janata merubah permainan dan menciptakan rentang pergeseran yang luas,” kata manajer Pacific Investment Management, Marsha Gordon di London, Sabtu (17/5/2014).
Ia menambahkan, kondisi ini merupakan kesempatan perubahan besar bagi India, karena mendapat dukungan rakyat. Modi dinilai harus segera mengambil langkah untuk menghindari pertumbuhan ekonomi lambat.
Sementara itu, euro mengalami penurunan terbesar dalam 2 minggu terhadap dollar, seiring meningkatnya kekhawatiran perekonomian negara-negara euro tengah berjuang untuk memacu penjualan obligasi yang diterbitkan Yunani dan Portual.
Pekan ini, euro jatuh 0,5% ke nilai US$1,3694 di New York, dengan total penurunan sebesar 1,3% dalam 2 minggu terakhir.
Adapun yen menguat tertinggi terhadap dolar, dibanding 16 mata uang utama lain. Hal ini dikarenakan ekonomi Jepang memulih lebih cepat dari yang diperkirakan. Sedangkan franc Swiss kehilangan nilai cukup besar, seiring perkiraan bank sentral Swiss akan menyesuaikan diri pada kebijakan European Central Bank (ECB) yang juga mungkin melakukan pelonggaran konvensional.