Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Tertekan Isu Rencana Pemangkasan Stimulus Moneter

Harga emas tercatat turun dalam 2 hari terakhir di tengah maraknya proyeksi pemangkasan stimulus moneter lebih lanjut oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve (the Fed).

Bisnis.com, JAKARTA -  Harga emas tercatat turun dalam 2 hari terakhir di tengah maraknya proyeksi pemangkasan stimulus moneter lebih lanjut oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve (the Fed).

Kontrak emas untuk pengiriman Juni tercatat turun 0,7% menjadi US$1.289,70 per troy ounce di Commodity Exchange (Comex), New York. Sepanjang bulan ini emas berjangka tercatat menguat 0,5% setelah melemah 2,9% pada Maret 2014.

Analis dari Ava Capital Markets Ltd, Naeem Aslam mengatakan saat ini pasar tengah beralih ke pasar yang lebih beresiko. "Emas dibawah tekanan sekali lagi karena pelaku pasar lebih memilih pasar saham dibandingkan dengan logam mulia ini," katanya seperti dikutip dari Bloomberg.

Di sisi lain saham Eropa tercatat naik. Hal ini terjadi tepat dua hari sebelum pertemuan Fed Open Market Committee (FOMC) akhir pekan ini.

The Fed diproyeksikan bakal memangkas pembelian obligasi sebesar US$10 miliar sehingga alokasi anggaran untuk pembelian obligasi bulanan turun menjadi US$45 miliar.

Sementara itu rilis data nonfarm payrolls pada Jumat ini diperkirakan bakal menunjukkan peningkatan jumlah pekerja sekitar 210.000 orang.

Hal-hal yang menunjukkan perbaikan ekonomi AS otomatis bakal menekan harga emas lebih lanjut seiring dengan memudarnya isu ketegangan geopolitik di Ukraina.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper