Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Impor Melemah, Harga Kedelai Merosot

Harga kedelai jatuh ke level terendah dalam satu pekan di tengah kekhawatiran permintaan dari China akan melemah.

Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Harga kedelai jatuh ke level terendah dalam satu pekan di tengah kekhawatiran permintaan dari China akan melemah.

Berjangka untuk pengiriman Juli turun sebanyak 0,4% menjadi US$14,65 per bushel di Chicago Board of Trade.

Oil World memprediksi laju ekspor kedelai dari Amerika Serikat dan Amerika Selatan akan melambat hingga akhir musim karena permintaan China menurun disebabkan terpenuhinya stok.

Sementara itu, Commonwealth Bank of Australia mencatat adanya laporan China akan segera melelang 3 juta metrik ton cadangan negara yang setara dengan sepertiga total persediaan.

"Lelang tersebut bisa memiliki konsekuensi negatif bagi permintaan impor di masa depan," ujar Luke Mathews, Ahli Strategi Komoditas kepada Bloomberg, Rabu (23/4/2014).

Departemen Pertanian AS mengatakan impor oleh China anak naik sekitar 15% menjadi 69 juta ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya. China membeli lebih dari 60% dari kedelai yang diperdagangkan secara global.

Sementara itu, gabungan ekspor dari Brasil, Argentina dan AS akan berada pada posisi 45,09 juta ton dari April hingga September, atau menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 46,68 juta ton.

Ekspor diprediksi akan melambat setelah pengiriman sebanyak 50,73 juta ton pada para pertama musim yang dimulai 1 Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper