Bisnis.com, JAKARTA - Harga tembaga akan menguat karena prospek pemulihan permintaan China akan mampu menghadapi lonjakan stok, menurut sejumlah produsen tembaga terkemuka.
Prospek membaiknya harga tembaga disebabkan oleh negara konsumen logam terbesar dunia tersebut diperkirakan mampu mencapai target pertumbuhan 7,5%, ujar CEO Antofagasta Plc, Diego Hernandez sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (8/4/2014).
Sementara itu, Aurubis AG, produsen pengolahan tembaga kedua terbesar dunia, menyatakan penurunan pembelian tembaga sejak November hanya bersifat sementara setelah para pembeli China menurunkan stok mereka.
“Orang berpikir tembaga akan melemah, namun hal itu tidak masalah,” ujar Stefan Boel dari Aurubis. Dia menambahkan ekonomi China akan kembali tumbuh.
Harga tembaga dilaporkan turun 9,3% tahun ini dan mencapai level terendah sejak 2010 pada bulan lalu akibat penurunan permintaan di China. Sementara pelanggan Antofagasta terus melakukan pembelian pada saat yang sama.
“Saya kira harga tidak akan turun hingga di bawah level saat ini,” ujar Stefan Boel. Tembaga untuk pengiriman tiga bulan naik n 0,8% menjadi US$6.675 per ton (US$3,03 per pound) di bursa London kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
