Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak mentah WTI di bursa New York Mercantile Exchange (Nymex) bergerak melemah siang ini.
“Kesulitan minyak mencatatkan level penutupan harian di atas MA200 (100.40) dapat mengisyaratkan rapuhnya momentum kenaikan,” kata Analis PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (25/3/2014).
Dia mengemukakan pada grafik harian, naiknya indikator Stochastic dan ke luarnya minyak dari channel bearish dapat memberikan tenaga kenaikan. Namun, kesulitan minyak mencatatkan level penutupan harian di atas MA200 (100.40).
Terbentuknya candle stick “pin”, tambahnya, juga dapat memberikan tekanan penurunan.
“Sentimen cukup mixed dan ini mungkin dapat mendorong pergerakan sideways seiring minyak terperangkap di antara MA 100 dengan MA 200, dan mendatarnya indikator MACD,” kata Zulfirman.
Zulfirman mengatakan untuk analisa fundamentalanya, investor menyoroti:
- Kekhawatiran akan outlook permintaan energi dunia setelah lemahnya data manufaktur China, Jerman, zona Euro, dan Amerika Serikat
- Pasar juga khawatir akan mulai normalnya transportasi minyak di kanal Texas yang telah ditutup dalam beberapa hari terakhir akibat tumpahan minyak
- Meski demikian, investor masih waspadai potensi memburuknya konflik antara Rusia dengan Barat, setelah Ukraina menarik semua tentaranya dari Crimea dan ancaman G7 akan lebih banyak sanksi untuk Rusia
“Outlook minyak Nymex cukup netral, namun minyak Nymex diprediksi dapat melemah dengan target penurunan US$97,40 dan stop-loss US$100,50,” kata Zulfirman.
Harga minyak WTI di bursa Nymex
Tanggal | US$/barel |
Pk. 12.49 WIB (25/3) | 99,51 (-0,09%) |
Buka (25/3) | 99,43 (-0,17%) |
24/3 | 99,60 (+0,14%) |
21/3 | 99,46 (+0,03%) |
20/3 | 99,43 (-0,94%) |
19/3 | 100,37 (+0,67%) |
Sumber: Bloomberg, 2014