Bisnis.com, KUALA LUMPUR—Harga minyak mentah Brent terus merosot di tengah spekulasi kemungkinan sanksi terhadap Rusia tidak akan berpengaruh banyak pada pasokan minyak mentah.
Brent tercatat tergerus 1,4% sejak pertengahan Maret. Penurunan ini terjadi selama 4 minggu berturut-turut dan menjadi yang terpanjang sejak November tahun lalu.
Analis dari VTB Capital Andrey Kryuchenkov mengatakan pada Bloomberg bahwa kekhawatiran terhadap krisis Ukraina semakin memudar dan perhatian pasar bergeser pada faktor fundamental.
Harga kontrak Brent untuk pengiriaman Mei tercatat naik 0,63% menjadi US$107,12 per barel di ICE Futures Europe, London pada Jumat (21/3/2014) malam.