Bisnis.com, JAKARTA - Produsen batu bara PT Toba Bara Sejahtra Tbk. (TOBA) menandatangani perjanjian revolving loan facility senilai US$75 juta untuk membiayai belanja modal dan membayar utang.
Pandu Syahrir, Chief Financial Officer Toba Bara, mengatakan fasilitas kredit tersebut diperoleh dari tiga bank internasional yaitu BNP Paribas, Citigroup, dan Standard Chartered Bank, yang bertindak sebagai arranger.
“Perjanjian fasilitas pinjaman tersebut ditandatangani oleh Manajemen Toba Bara dan perwakilan dari masing-masing bank, di Jakarta,” ujarnya, Jumat (21/3/2014).
Pihaknya mengatakan fasilitas pinjaman ini memiliki syarat dan ketentuan serta tingkat suku bunga yang kompetitif seperti yang pernah didapatkan perseroan pada 2011 ketika saat itu harga batu bara global masih tinggi.
Struktur fasilitas pinjaman baru ini, lanjutnya, lebih menarik dibanding struktur fasilitas sebelumnya, yang tercermin nilainya yang lebih besar dibandingkan fasilitas kredit pada 2011 senilai US$70 juta.
“Sementara jangka waktu pinjaman adalah 4 tahun, lebih lama dibanding sebelumnya yang hanya 3 tahun,” tuturnya.
Dengan jumlah pinjaman yang lebih besar dan fleksibilitas jangka waktu yang lebih panjang, perseroan dapat menggunakan revolving loan facility ini untuk membiayai (refinancing) utang dan belanja modal.
Dia menambahkan fasilitas pinjaman ini diharapkan dapat mendukung rencana ekspansi perseroan untuk menggenjot produksi dan pengelolaan marjin keuntungan secara berkelanjutan.
“Pinjaman ini juga menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari kalangan perbankan internasional kepada perseroan, terutama ditengah-tengah kondisi industri batubara yang penuh tantangan saat ini,” ujarnya.