Bisnis.com, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menandatangani kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan pabrik ammonia, PT Panca Amara Utama (PAU) senilai total US$1,4 miliar.
Medco Energi menandatangani PJBG tersebut melalui salah satu perusahaan patungannya (joint venture/JV) yaitu Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi.
Medco Energi memiliki 30% saham dalam JOB tersebut. Sementara sisanya dimiliki oleh Pertamina Hulu Energi 50% dan Tomori E&P Limited 20%.
Seperti dikutip dari keterangan resmi Medco Energi, Jumat (14/3/2014), dari total nilai kontrak PJBG dengan PAU sebesar lebih kurang US$1,4 miliar itu, pemerintah Indonesia akan mendapatkan US$550 juta.
Sekretaris Perusahaan Medco Energi Imron Gazali mengatakan US$550 juta itu adalah penerimaan bagian pemerintah, termasuk juga pajak PSC (production sharing contract).
Sedangkan, bagian kontraktor adalah US$370 juta. Dari total itu, bagian Medco Energi adalah sebesar US$110 juta (dari kepemilikan 30% di JOB).
“Sisanya US$480 juta adalah bagian cost recovery dari investasi yang dilakukan kontraktor,” ujar Imron dalam pesan singkatnya menjawab pertanyaan Bisnis, Jumat (14/3/2014).
Sementara itu, Presiden Direktur & CEO Medco Energi Lukman Mahfoedz mengatakan perseroan terus meningkatkan komitmennya memasok gas ke pasar domestik, khususnya dalam pengembangan industri pupuk dan substitusi BBM di pembangkit listrik PLN.
“PJBG dengan PAU ini akan memberikan pendapatan tambahan yang signifikan bagi pemerintah Indonesia dan investor, dan juga tentunya keuntungan bagi masyarakat setempat,” ujar Lukman seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (14/3/2014).
PT Panca Amara Utama (PAU) akan mengoperasikan pabrik ammonia di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Sebanyak 59,98% sahamnya dimiliki oleh PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA).
Sesuai laporan keuangan ESSA per 30 September 2013, berdasarkan surat No.5943/13/MEM.M/2010 dari Menteri ESDM tanggal 17 September 2010 tentang alokasi pemanfaatan gas dari area Matindok dan Lapangan Senoro; PAU, PT Donggi Senoro LNG, dan PT PLN (Persero) akan mendapat alokasi gas dari area Matindok dan Lapangan Senoro.
Dalam PJBG ini, JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi akan memasok gas sejumlah 55 juta kaki kubik per hari (MMscfd) ke pabrik ammonia milik PAU dengan total volume gas sebesar 248.200 MMscfd selama masa kontrak hingga 2027.
Pasokan gas berasal dari Blok Senoro-Toili di Sulawesi Tengah dengan pengiriman pertama gas ke pabrik ammonia pada kuartal IV 2016. Harga gas yang telah disepakati dalam PJBG ini adalah berdasarkan harga ammonia internasional.
“Harga jual gas menggunakan formula yang dikaitkan dengan harga ammonia di pasar internasional,” ujar Imron yang enggan merinci kisaran harga jual gasnya.