Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Effect Lejitkan IHSG, Apa Tanggapan Praktisi Pasar Modal?

Pasar modal kembali terapresiasi. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melejit 152,47 poin atau 3,23% ke level 4.878,64 pada perdagangan Jumat (14/3/2014), sementara harga surat utang negara 10 tahun naik 76 basis poin ke level 103,25%.

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar modal kembali terapresiasi. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melejit 152,47 poin atau 3,23% ke level 4.878,64 pada perdagangan Jumat (14/3/2014), sementara harga surat utang negara 10 tahun naik 76 basis poin ke level 103,25%.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG bergerak pada kisaran 4.676,23 hingga 4.878,64. Hampir semua sektor menguat. Pelemahan hanya terjadi pada sektor pertambangan sebanyak 0,93%.

Sektor yang menguat dipimpin oleh keuangan yakni sebanyak 6,5%, diikuti sektor industri lain-lain (miscellanous) yang naik 5,76%. Sektor industri dasar dan bahan kimia serta sektor  properti, konstruksi, dan real estat menguat 4,2% dan 2,54%.

Sektor infrastruktur juga naik 2,5%, sektor consumer goods menguat 1,35%, sektor pertanian naik 0,7% dan sektor perdagangan dan jasa menguat 0,52%.

Salah satu faktor yang mengerek pergerakan IHSG adalah keputusan partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) memberikan mandat kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan umum tahun ini.

Sebagai informasi, Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, mengumumkan hal tersebut pada pukul 15.00 WIB. Pascapengumuman tersebut, IHSG langsung meroket dari level 4.721 ke 4.878, atau menguat sekitar 157 poin.

William Suryawijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities, mengatakan pencalonan Jokowi sebagai calon presiden pada pemilu kali ini menjadi salah satu faktor pendorong meroketnya IHSG pada perdagangan kemarin.

“Sebenarnya memang sudah uptrend sejak beberapa hari lalu, keputusan Jokowi itu hanya jadi salah satu faktor saja,” katanya, Jumat (14/3/2014).

Dia mengatakan pola kenaikan IHSG sudah dimulai sejak membaiknya defisit neraca perdagangan dan pembayaran serta berbagai indikator ekonomi lainnya yang telah memicu membludaknya aliran dana asing ke pasar modal Indonesia.

Adapun, menurut data PT Bursa Efek Indonesia, total net buy asing pada perdagangan kemarin mencapai Rp7,47 triliun, sementara sepanjang tahun ini, total aliran dana asing di pasar saham mencapai Rp19,4 triliun.

“Saya perkirakan IHSG akan terus bergerak naik dalam posisi uptrend,” katanya.

Amir Dalimunthe, analis PT Danareksa Sekuritas, mengatakan penguatan IHSG, obligasi, dan rupiah pascapencalonan Jokowi sebagai calon presiden mengindikasikan pasar menyambut positif keputusan tersebut.

Menurutnya, dengan adanya pengumuman tersebut, investor asing memiliki kepastian mengenai siapa yang bakal menjadi calon pemimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan serta arah pertumbuhan ekonomi ke depannya.

“Pencalonan ini seharusnya menjadi pertanda bagus termasuk bagi pasar obligasi,” tuturnya.

Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi negara 10 tahun berhasil ditutup pada level 7,89%, atau turun 1 basis poin dari posisi pada hari sebelumnya 8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maftuh Ihsan
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper