Bisnis.com, JAKARTA – Pasar modal, baik saham maupun obligasi, ditutup menguat, Kamis (13/3/2014). Indeks harga saham gabungan naik 0,89% ke level 4.726,17, adapun imbal hasil obligasi terapresiasi menjadi 8%, seiring dengan meningkatnya kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional.
Menurut data otoritas PT Bursa Efek Indonesia, penguatan IHSG diikuti oleh aksi beli asing senilai Rp1,2 triliun. Secara year-to-date, aksi beli asing di pasar saham mencapai Rp11,95 triliun.
William Suryawijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities, sejumlah faktor yang mendorong penguatan di pasar modal a.l. adanya capital inflow, kondisi makro ekonomi yang kian membaik, dan keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya (BI rate).
“Kondisi cadangan devisa Indonesia juga kian menguat. Keputusan mempertahankan BI rate cukup positif karena kalu terlalu cepat diturunkan bisa berbahaya juga,” katanya, Kamis (13/3/2014).
Menurutnya, sejumlah katalis positif tersebut memicu peningkatan keyakinan investor akan kekuatan pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk kesiapan dalam menghadapi tekanan internal, regional, maupun global.
Dengan capital inflow yang mencapai 50% dari outflow pada tahun lalu, lanjutnya, IHSG diperkirakan terus melanjutkan penguatannya karena koreksi minor telah terjadi dalam beberapa hari terakhir.
“Saat ini yang perlu dicermati adalah hedge fund sedang mengisi portofolio masing-masing. Mereka mulai kembali mengoleksi saham-saham di pasar modal Indonesia,” ujarnya.
Oleh karena itu, aksi profit taking (ambil untung) diperkirakan masih belum akan terjadi dalam waktu dekat ini, sehingga risiko koreksi semakin minim.