Bisnis.com, JAKARTA—Produksi batu bara PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) sepanjang tahun lalu tercatat mencapai 52,3 juta ton, naik 11% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 47,2 juta ton.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur dan CEO Adaro Energy menyatakan angka produksi 52,3 juta ton itu masih di kisaran target perseroan yang dipatok sebesar 50—53 juta ton.
Seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (11/3/2014), dari sisi penjualan, Adaro berhasil menjual batu bara sepanjang 2013 sebanyak 53,5 juta ton, naik 10% dari 48,6 juta ton.
Sementara itu, pemindahan lapisan penutup tercatat mencapai 294,9 Mbcm (million bank cubic meters), turun 11% dari 331,5 Mbcm.
Adapun untuk tahun ini, Adaro memproyeksi produksi batu bara di kisaran 54—56 juta ton. Garibaldi Thohir percaya bahwa landasan fundamental industri batu bara akan tetap kokoh dengan dukungan peningkatan permintaan untuk energi.
Menurutnya, negara-negara ASEAN bersama dengan China dan India akan memegang peranan penting dalam permintaan energi karena basis populasi yang tinggi dan tingkat ketenagalistrikan yang saat ini masih rendah.
“Batu bara Indonesia akan tetap kompetitif karena produksi yang berbiaya rendah dan jarak yang dekat dengan tujuan ekspor utama,” ujarnya, Selasa (11/3/2014).