Bisnis.com, LONDON— Permintaan emas turun 15% sepanjang tahun lalu karena penjualan emas batangan melampaui rekor pembelian ketika China menyalip India sebagai konsumen terbesar logam mulia.
Berdasarkan data yang dirilis World Gold Council, Selasa (18/2), permintaan global turun menjadi 3.756,1 metrik ton dibandingkan dengan permintaan pada 2012 sebanyak 4.415,8 metrik ton. Secara keseluruhan, permintaan emas pada tahun lalu merosot ke posisi terendah dalam 4 tahun terakhir pada posisi 3.756 ton.
Tahun lalu, investor menjual sebanyak-banyaknya produk yang diperdagangkan di bursa emas yang menyebabkan penurunan harga paling tajam sejak 1981, serta mendorong lonjakan pembelian sebanyak 28% pada emas koin dan batangan, serta peningkatan 17% dalam konsumsi perhiasan.
Emas batangan merosot 28% karena investor kehilangan kepercayaan pada komoditas serta terseret sentimen the Fed yang akan memperlambat stimulus moneter. Harga yang lebih rendah tersebut mendorong permintaan dari Asia dan menyebabkan arus logam dari barat ke timur.
Sepanjang 2013, China menyusul India sebagai konsumen emas terbesar di dunia dengan total permintaan sebanyak 1.065,8 ton yang sebagian besar didorong oleh kenaikan 29% pada perhiasan, dan peningkatan 38% pada emas koin dan batangan.
“Kami mengharapkan permintaan China di tahun ini sama dengan tahun lalu, meskipun tidak mungkin lebih tinggi,” kata Marcus Grubb, Managing Director for Investment WGC, seperti dilaporkan Harian Bisnis Indonesia, Rabu (19/2/2014).
Peningkatan permintaan perhiasan tersebut merupakan tertinggi secara global dalam 5 tahun terakhir dari 2.209,5 ton, serta peningkatan volume terbesar sejak 1997. Permintaan perhiasan emas juga meningkat di India sebanyak 11% menjadi 612,7 ton.
“Lonjakan permintaan di China tahun lalu disebabkan konsumen membeli emas dengan harga lebih murah dan meningkatkan prospek rebound,” imbuhnya.
Sementara itu, permintaan pada kuartal IV/2013 turun 29% dari tahun sebelumnya menjadi 857,8 ton, yang merupakan level terendah sejak 2009. Adapun, harga rata-rata di kuartal IV/2013 sebanyak US$1.272 turun 26% dari tahun sebelumnya, dan 4,4% lebih rendah dari kuartal III/2013.
AMBIL UNTUNG
Harga emas melemah pada Selasa (18/2) karena para pedagang mengambil keuntungan dari kenaikan harga akhir-akhir ini. Harga emas di pasar spot turun 0,8% menjadi US$1.317,31, setelah sempat mencapai US$1.332,10 di awal sesi yang merupakan angka tertinggi sejak 31 Oktober 2013.
Sementara itu, emas batangan untuk pengiriman terdekat turun 0,9% menjadi US$1.316,39 per ounce di Singapura. Adapun, emas untuk pengiriman April berubah tipis menjadi US$1.319,30 di Comex di New York.
Sebelumnya, harga emas sempat membukukan reli dan mencetak rekor baru pada tahun ini dengan menyentuh level US$1.330,03 per troy ounce seiring dengan melonjaknya permintaan dan spekulasi perlambatan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat.
Ariston Tjendra, Head of Research PT Monex Investindo Futures, mengatakan pelemahan indeks dolar AS yang menyentuh angka di bawah 80 membantu penguatan harga emas.
Selengkapnya baca di Harian Bisnis Indonesia edisi Rabu (19/2/2014) atau di http://epaper.bisnis.com/epaper/detail/page/705/permintaan-global-turun-15