Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Ditutup Lampaui US$100, Tunggu the Fed

Minyak mentah AS ditutup di atas 100 dolar AS per barel pada Selasa pagi WIB untuk pertama kalinya tahun ini, dipicu para pedagang menunggu kesaksian Ketua Federal Reserve Janet Yellen kepada Kongres pekan ini.

Bisnis.com, NEW YORK--Minyak mentah AS ditutup di atas 100 dolar AS per barel pada Selasa pagi WIB untuk pertama kalinya tahun ini, dipicu para pedagang menunggu kesaksian Ketua Federal Reserve Janet Yellen kepada Kongres pekan ini.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, menetap di 100,06 dolar AS per barel, naik 18 sen dari penutupan Jumat (7/2).

Sementara patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret, turun 94 sen menjadi berakhir pada 108,63 dolar AS per barel di perdagangan London.

Pasar siap untuk mendengar kesaksian Yellen, yang mengambil tampuk pimpinan The Fed mulai 1 Februari, kepada Kongres pekan ini dalam penjelasan semi-tahunan bank sentral AS tentang keadaan ekonomi dan arah kebijakan moneter.

Sidang pertama Yellen akan digelar pada Selasa di DPR AS, dengan perhatian pada bagaimana ia melihat laporan pekerjaan bulanan lemah dua bulan berturut-turut yang dirilis pada Jumat, dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi penarikan Fed pada operasi stimulusnya.

"Pelemahan dua laporan gaji (payroll) terakhir mungkin tidak cukup membujuk Fed untuk menghentikan sementara program pengurangan stimulusnya (tapering)," kata Ian Shepherdson dari Pantheon Macroekonomics.

Harga WTI juga mendapatkan dukungan dari ekspektasi penurunan besar stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, terminal yang pada Januari meluncurkan operasi bagian selatan saluran pipa Keystone XL, James Williams dari WTRG Economics mengatakan.

Saluran pipa, yang membawa minyak mentah dari Cushing ke kilang-kilang Gulf Coast di Texas memiliki kapasitas diproyeksikan sebesar 700.000 barel per hari.

"Minggu lalu kami memiliki hasil penarikan yang signifikan di Cushing, sebagian mengantisipasi penarikan besar lainnya" katanya.

Brent berada di bawah tekanan karena laporan bahwa produksi minyak mentah Libya telah meningkat setelah para demonstran memperbolehkan saluran pipa utama di Libya barat melanjutkan operasinya secara normal, menurut Tim Evans di Citi Futures.

Produksi saat ini diperkiraan sebesar 600.000 barel per hari, masih jauh di bawah kapasitas karena kebuntuan politik yang sedang berlangsung di Libya timur terus membatasi produksi, Evans mencatat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Sumber : Newswire/Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper