Bisnis.com, JAKARTA— Kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada hari ini, Selasa (11/2/2014) mulai saat pembukaan sampai pukul 12.00 WIB terus bergerak menguat.
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan data ekonomi Indonesia yang dirilis sepekan terakhir, seperti surplus neraca perdagangan, kenaikan cadangan devisa, PDB yang meningkat, telah berhasil meredakan kekhawatiran akan kondisi ekonomi Indonesia.
“Ini masih dapat menjadi faktor positif bagi rupiah,” kata Zulfirman dalam risetnya yang diterima hari ini, selasa (11/2/2014).
Dia mengemukakan pada grafik harian, turunnya indikator MACD dan stochastic dapat memberikan tenaga penguatan bagi rupiah. Namun penguatan dinilai masih bersifat koreksi, dan sementara waktu.
Sentimen pelemahan rupiah masih terjaga, tambahnya, seiring kurs dolar AS atas rupiah masih terperangkap dalam channel bullish, dan berada di atas moving average (MA) 50 100-200.
“Investor masih khawatir dengan potensi berlanjutnya kebijakan tapering the Fed, dan waspadai jelang pertemuan Bank Indonesia,” kata Zulfirman.
Seperti diketahui pada malam ini waktu Indonesia, Janet Yellen akan menyampaikan pidato perdananya dalam kapasitasnya sebagai Gubernur bank sentral AS the Federal Reserve.
Sementara itu Bank Indonesia akan menggelar rapat dewan gubernur pada Kamis (13/2/2014), yang salah satu keputuasannya adalah terkait besaran suku bunga acuan (BI Rate) yang kini bertengger di angka 7,5%.
Pergerakan rupiah/US$
Tanggal | Rp/US$ |
Pk. 12.02 WIB (11/2) | 12.163 |
Buka 11/2 | 12.170 |
10/2 | 12.173 |
7/2 | 12.161 |
Sumber:Bloomberg Dollar Index, 2014