Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada hari ini, Jumat (7/2/2014) berpeluang untuk menguat.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengemukakan potensi penguatan rupiah atas dolar tersebut juga dibayangi data ekonomi China yang akan dirilis hari ini.
“Pagi ini rupiah mempunyai dukungan untuk menguat, dengan naiknya euro per dolar AS serta S&P 500,” ujar Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini (7/2/2014).
Rangga mengatakan perlu mewaspadai pengumuman data Services PMI China pagi ini, sekitar pukul 08:45 WIB.
Mengingat, ujarnya, angka yang buruk bisa berpotensi menggiring pelemahan ke pasar Asia.
Sementara itu, tambahnya, Jepang akan mengumumkan leading index siang ini. Di malam hari, non-farm payrolls dan unemployment rate AS menjadi yang paling ditunggu. Walaupun dampak ke Asia baru Senin pagi.
“Euro per dolar AS berhasil menguat, sementara Dollar Index melemah hingga 80,8 sampai dini hari tadi,” kata Rangga.
Tercatat yield US Treasury kembali naik ke 2,7%, sejalan dengan menguatnya S&P 500. Dalam hal ini hubungan positif antara yield dan S&P 500 masih bertahan.