Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada hari ini, Kamis (6/2/2014) akan melanjutkan penguatannya.
“Hari ini penguatan terhadap dolar berpeluang berlanjut,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (6/2/2014).
Rangga mengemukakan pasar Asia ditutup positif kemarin (5/2/2014), dengan mayoritas mata uang yang menguat terhadap dolar AS.
Kurs Rupiah JISDOR dipandu untuk turun hingga 12.172 sejalan dengan kurs NDF tenor 1bulan yang juga menguat.
Walaupun harus memasang yield yang agak tinggi, lelang SUN kemarin mampu mengundang penawaran yang besar.
“Investor menunggu data ECB rate, Trade Balance AS dan Jobless Claims AS di malam hari,” kata Rangga.
Dia mengemukakan sentimen positif berangsur bangkit. Yen yang terus melemah dan yield US Treasury yang mulai naik, bisa menjadi pertanda berkurangnya permintaan atas aset safe-haven.
Kondisi tersebut, tambahnya, juga berarti akan kembalinya fokus utama kepada data perekonomian AS yangmenjadi kiblat utama bagi bank sentral Amerika Serikat the Federal Reserve untuk menentukan langkah selanjutnya.
“Dollar Index yang melemah hingga dini hari tadi terjadi setelah data ADP Non-Farm Payrolls AS yang turun drastis di Januari,” kata Rangga.
Pergerakan rupiah/US$
Tanggal | Rp/US$ |
5/2 | 12.194 |
4/2 | 12.203 |
3/2 | 12.240 |
30/2 | 12.213 |
29/1 | 12.166 |
Sumber: Bloomberg Dollar Index, 2014