Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan volatilitas harga aset dipastikan meningkat menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan pertemuan FOMC dimulai 28 Januari, dan disimpulkan 30 Januari pada pukul 02:00 WIB.
“Aksi jual sepertinya masih akan menaungi aset berdenominasi rupiah. Pagi ini mata uang Asia mayoritas melemah terhadap dolar,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima pagi ini, Senin (27/1/2014).
Dia mengatakan rupiah tidak terhindar dari pelemahan. Kurs rupiah NDF tenor 1bln kembali naik ke kisaran 12,200 setelah sebelumnya bergerak di bawah 12,000, sejalan dengan pelemahan pada pasar saham dan SUN. Yield SUN tenor 10thn mulai kembali naik ke 8.78%.
“Gelontoran data ekonomi dunia akan dimulai Senin ini. Jepang akan mengumumkan neraca perdagangannya, dan AS mengumumkan penjualan rumah baru,” kata Rangga.