Bisnis.com, JAKARTA— Sepanjang pekan ini, rupiah per dolar Amerika Serikat terus bergerak melemah, meski saat menutup minggu ini masih berada di bawah Rp 12.200.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan sejumlah sentimen mempengaruhi pelemahan kurs rupiah atas dolar AS sepanjang pekan lalu.
“Laju nilai tukar rupiah berbalik melemah sepanjang pekan kemarin,” kata Reza dalam risetnya terkait pergerakan rupiah satu minggu lalu.
Dia mengatakan sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah antara lain adalah:
- Terdepresiasinya sejumlah mata uang regional, setelah merespon rumor pengurangan stimulus oleh bank sentral AS the Federal Reserve
- Kembali turunnya poundsterling setelah keputusan BoE yang belum akan menaikkan suku bunga acuannya
- Rendahnya dolar Australia setelah rilis kenaikan harga konsumer yang lebih cepat dari perkiraan
- Turunnya yen setelah diadakannya pertemuan BoJ
- Adanya penilaian negatif terhadap emas dari Morgan Stanley sehingga laju dolar AS terapresiasi
- Melemahnya baht yang merespon terganggunya aktivitas bisnis di Thailand, karena kerusuhan politik
- Turunnya yuan yang merespons pelemahan indeks manufakturnya.
Pergerakan Rupiah/US$
Hari | Tanggal | Rp/US$ |
Jumat | 24/1 | 12.181 |
Kamis | 23/1 | 12.165 |
Rabu | 22/1 | 12.143 |
Selasa | 21/1 | 12.134 |
Senin | 20/1 | 12.113 |
Jumat | 17/1 | 12.091 |
Sumber: Bloomberg Dollar Index, 2014