Bisnis.com, JAKARTA— PT Monex Investindo Futures menilai pertumbuhan ekonomi China yang melambat di kuartal IV menjadi penyebab utama melemahnya rupiah per dolar Amerika Serikat hingga ke atas Rp 12.100 pagi ini.
Analis PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan pertumbuhan ekonomi China pada kuartal IV yang melambat dibandingkan kuartal sebelumnya, mensinyalkan masih rapuhnya pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu.
“Pergerakan rupiah fokus ke PDB China, sentimennya cukup negatif,” kata Zulfirman saat dihubungi hari ini.
Dia mengatakan data ekonomi tersebut mempengaruhi pergerakan rupiah, mengingat China merupakan lima besar mitra dagang Indonesia.
“Jika ekonomi buruk, khawatir penurunan permintaan ke China,” kata Zulfirman.
Monex Investindo memperkirakan rupiah per dolar AS hari ini akan bergerak di kisaran Rp12.075—Rp12.155 per dolar AS.
Seperti diketahui hari ini Biro Statistik Nasional China merilis ekonomi China tumbuh 7,7% selama triwulan keempat, sedangkan pada triwulan ketiga ekonomi China tercatat tumbuh 7,8%.
Rupiah per dolar AS dalam pergerakannya hari ini melemah ke atas Rp 12.000, yaitu menjadi Rp12.110 pada pukul 10.24 WIB. Sampai dengan pukul tersebut, rupiah per dolar AS bergerak di kisaran Rp12.093—Rp12.125 .