Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Memonitor Pergerakan Rupiah Sepekan

Trust Securities mengemukakan di akhir pekan lalu laju rupiah mampu menguat, setelah sebelumnya sempat tertekan melampaui Rp12.200 per dolar AS
Memonitor rupiah dalam sepekan/Bisnis
Memonitor rupiah dalam sepekan/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Trust Securities mengemukakan di akhir pekan lalu laju rupiah mampu menguat, setelah sebelumnya sempat tertekan melampaui Rp12.200 per dolar AS.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengemukakan penguatan rupiah atas dolar AS pada akhir pekan lalu, terapresiasi sentimen positif penguatan sejumlah mata uang regional.

“Di akhir pekan laju rupiah terapresiasi dengan sentimen positif penguatan sejumlah mata uang regional,” kata Reza dalam risetnya.

Pada awal pekan lalu, ujarnya, laju rupiah tertekan setelah pelaku pasar lebih memilih mata uang yen, merespons perlambatan kegiatan manufaktur di China yang dinilai akan meningkatkan permintaan akan aset yang lebih aman.

Adanya berita BOE akan melakukan spending cuts anggaran yang berimbas pada pelemahan poundsterling, dan terdepresiasinya euro setelah terkena aksi profit taking pasca reli sebelumnya, juga turut berpengaruh pada tertahannya kenaikan rupiah.

Ditambah lagi menguatnya nilai tukar yen, seiring penilaian akan meningkatnya ekonomi Jepang dengan stimulus BoJ.

“Pelaku pasar sempat merespons melemahnya rilis data manufaktur AS, namun rilis factory orders AS menunjukkan kenaikan sehingga sentimen ke dolar AS cukup variatif,” kata Reza.

Pekan lalu, tambahnya, pelemahan rupiah juga terimbas sentimen dari sinyal akan dilakukannya pengurangan stimulus (tapering off) oleh bank sentral AS The Federal Reserve.

Rupiah sempat terapresiasi setelah merespon positifnya data-data Jerman yang membuat laju euro positif, dan jelang rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada pekan lalu. BI menetapkan tidak menaikkan suku bunga acuan (BI Rate), seperti diindikasikan banyak pelaku pasar  terkait positifnya data yang dirilis BPS pada awal Januari.

“Tetapi penguatan rupiah terbatas, karena laju dolar AS dapat lebih tinggi dari yen, terkait dengan sentimen akan dirilisnya hasil pertemuan pada Desember lalu,” kata Reza.

Rilis komentar Presiden ECB, Mario Draghi, yang tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendahnya membuat laju euro kembali melemah, dan berimbas negatif pada laju rupiah terhadap dolar AS.

Pada akhirnya saat akhir pekan laju rupiah terapresiasi dengan sentimen positif penguatan sejumlah mata uang regional.

 Kurs tengah Rp/US$

Tanggal

Rp/US$

6/1

12.230

7/1

12.262

8/1

12.229

9/1

12.263

10/1

12.197

Sumber: BI, 2014

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper