Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO dan Kakao RI Diupayakan Jadi Referensi Dunia

Kisah sukses harga timah Indonesia yang menjadi referensi harga timah dunia diharapkan dapat segera diterapkan juga terhadap komoditas lain, khususnya minyak kelapa sawit (CPO) dan kakao.
Harga CPO RI diupayakan jadi referensi dunia/Bisnis
Harga CPO RI diupayakan jadi referensi dunia/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Kisah sukses harga timah Indonesia yang menjadi referensi harga timah dunia diharapkan dapat segera diterapkan juga terhadap komoditas lain, khususnya minyak kelapa sawit (CPO) dan kakao.

Sejak Juni 2013, pembobotan referensi Harga Patokan Ekspor (HPE) CPO dilandaskan pada harga acuan bursa berjangka Jakarta dengan porsi 60%, diikuti bursa Kuala Lumpur dan Rotterdam sejumlah masing-masing 20%.

Hal ini berbeda dengan kalibrasi harga timah yang telah mencapai 100%. Oleh karena itu, pemerintah berharap harga referensi CPO juga dapat dinaikkan menjadi 100% tahun ini, demikian pula dengan harga acuan komoditas utama lainnya.

Sebelumnya Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.32/2013 tentang harga referensi timah terbukti sukses, tercermin dari adanya peningkatan nilai dan volume yang melebihi 8.000 ton dari kapasitas normal sekitar 6-7ribu ton.

“Sekarang, transaksi sudah dijalankan berdasarkan kerangka hukum yang mendukung nilai tambah dan menghindari illegal mining. Itu didukung juga oleh pelaku usaha yang mengikuti kristalisasi nilai yang terjadi di bursa,” katanya.

Kesuksesan yang ditorehkan dari kasus timah tersebut, menurutnya, dapat menjadi basis pemikiran untuk diberlakukan terhadap produk komoditas lain, khususnya minyak kelapa sawit.  

“Untuk CPO, kalau terjadi selisih harga antara 1 bursa dan lain yang melebihi US$20, kita tidak perlu menggunakan harga yang di bawah. Jadi, kalau bursa Rotterdam atau Malaysia berada di bawah bursa Jakarta untuk CPO, kita tidak perlu menghitung angka tersebut,” jelasnya.

Kondisi itu, menurut Gita, telah cukup menyebabkan kristalisasi harga CPO selama November, yang berujung pada melambungnya ekspor produk komoditas tersebut pada periode November tahun lalu.

“Apapun yang terjadi dengan timah, saya rasa bisa menjadi bahan pertimbangan untuk apapun yang kita lakukan terhadap komoditas lain. Bukan hanya untuk CPO, tapi juga kakao dan sebagainya, yang sudah diwacanakan oleh bursa berjangka,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper