Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet di bursa komoditas Tokyo turun ke level terendah dalam tujuh bulan pada perdagangan perdana tahun ini setelah data menunjukkan cadangan karet China meningkat ke level tertinggi dalam sembilan tahun.
Kondisi tersebut dilaporkan memicu kekhawatiran permintaan dari konsumen terbesar dunia itu akan terus melemah.
Kontrak untuk pengiriman Juni di bursa Tokyo melemah 4,5% atau yang terendah untuk kontrak paling aktif itu sejak 23 Mei menjadi 262,1 yen per kilogram (US$2.516 per metrik ton). Komoditas itu diperdagangkan pada 262,5 yen pukul 10.41 waktu setempat atau pukul 08.41 WIB.
Kontrak karet melemah 9,3% tahun lalu atau penurunan per tahun pertama sejak 2011. Sedangkan cadangan karet yang dimonitor Shanghai Futures Exchange naik 0,9% menjadi 176.027 ton atau level tertinggi sejak November 2004, menurut data dari bursa tersebut pekan lalu.
“Lonjakan cadangan karet di China memicu kekhawatiran bahwa permintaan dari China tidak kuat untuk menyerap suplai yang meningkat,” ujar Kazuhiko Saito, seorang analis pada perusahaan pialang Fujitomi Co. di Tokyo sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (6/1/2014).
Kontrak untuk pengiriman Mei di bursa Shanghai turun 1,1% menjadi 17.425 yuan (US$2.879) per ton. Sedangkan harga karet untuk mekanisme free-on-board di Thailand turun 0,6% menjadi 81,65 baht (US$2,47) per kilogram pada 3 Januari, menurut Rubber Research Institute of Thailand.