Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kimia Farma (KAEF) Peroleh Komitmen Pinjaman Rp500 Miliar

Perusahaan farmasi pelat merah PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) memperoleh komitmen pinjaman Rp500 miliar dari perusahaan penjaminan milik pemerintah untuk mendukung pengembangan bisnis perseroan tahun depan
Kimia Farma peroleh komitmen pinjaman Rp500 miliar/Bisnis
Kimia Farma peroleh komitmen pinjaman Rp500 miliar/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan farmasi pelat merah PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) memperoleh komitmen pinjaman Rp500 miliar dari perusahaan penjaminan milik pemerintah untuk mendukung pengembangan bisnis perseroan tahun depan.

Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman menuturkan komitmen pinjaman itu akan mulai ditarik awal tahun ini, sesuai dengan kebutuhan BUMN farmasi tersebut.

Menurutnya, sebagian pinjaman itu digunakan untuk mengakuisisi anak usaha PT Askes (Persero), PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Inhealth), sebesar
Rp175 miliar.

Sementara itu, sisa dana sebesar Rp325 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha tahun depan, seperti pembangunan pabrik baru di Banjaran (Kabupaten Bandung) dan penambahan apotek.

“Kami di Inhealth memperoleh porsi 10%, sedangkan porsi terbesar dimiliki Bank Mandiri 80%. Adapun, 10% lainnya dimiliki Jasindo,” ujarnya kepada Bisnis,
belum lama ini.

Kimia Farma mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp660 miliar untuk ekspansi tahun ini. Pengembangan usaha terbesar adalah pembangunan pabrik baru di Banjaran, Kabupaten Bandung, dengan alokasi lebih dari Rp200 miliar.

Selain dari pinjaman perusahaan penjaminan itu, perseroan akan membiayai rencana investasi itu bersumber dari kas internal dan penerbitan obligasi.

“Dari total Rp660 miliar, kami menyiapkan pendanaan internal sekitar Rp150 miliar. Adapun sisanya dari pendanaan eksternal, baik pinjaman maupun obligasi atau MTN [medium term notes],” tuturnya.

Rusdi menambahkan perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp5,3 triliun pada tahun ini atau tumbuh 15,2% dibandingkan dengan proyeksi tahun lalu
Rp4,6 triliun. 

Laba bersih diproyeksikan tumbuh 13,7% menjadi Rp240 miliar dibandingkan dengan target tahun lalu Rp211 miliar. “Proyeksi kami itu telah mempertimbangkan pelemahan nilai tukar rupiah,” tuturnya.

Selengkapnya baca http://epaper.bisnis.com/index.php/PopPreview?IdContent=33&PageNumer=13&ID=128670

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Sumber : Bisnis Indonesia (6/1/2014)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper