Bisnis.com, JAKARTA— PT Monex Investindo Futures mengemukakan optimistis meningkatnya permintaan produk energi seiring masuknya musim dingin di sebagian negara di dunia, masih memberikan sentimen positif pergerakan minyak mentah.
Analis dan Periset PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan sentimen positif tersebut dibayangi dengan kekhawatiran investor terkait potensi pengurangan stimulus moneter (tapering off) bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve dalam waktu dekat, yang dapat turut mempengaruhi outlook pertumbuhan ekonomi dunia.
“Berkurangnya aktivitas sektor manufaktur China juga membuat investor cemas dengan outlook permintaan dari konsumen energi utama dunia tersebut,” kata Zulfirman dalam risetnya hari ini, Senin (16/12/2013).
Analisa secara teknikal, ujarnya, pada grafik harian, naiknya indikator MACD dapat memberikan tenaga kenaikan bagi minyak. Namun, ke luarnya minyak dari channel bullish bisa mengisyaratkan berkurangnya tenaga untuk reli kembali.
Turunnya indikator Stochastic dapat menyediakan tekanan penurunan untuk menguji MA 50. Namun, minyak perlu bertahan di bawah MA 50 ($96.90) untuk melanjutkan momentum penurunan. Kegagalan dapat mengisyaratkan potensi pergerakan sideways.
Perkiraan harga minyak mentah (US$/barel)
- Level resisten: 97,60, 98,75, 100
- Level support: 95,55, 94,05, 92.90