Bisnis.com, JAKARTA—Harga Aluminium di bursa London turun untuk pertama kalinya dalam sepekan, sehingga ikut memperlemah logam industri di tengah kemungkinan dicapainya persetujuan anggaran AS dan spekulasi bank sentral negara itu akan memperketat stimulus moneter.
Sebuah kesepakatan anggaran kemungkinan akan dicapai Kongres, sehingga mengakhiri siklus kebuntuan anggaran yang muncul saat terjadi penghentian sementara layanan pemerintah selama 16 hari pada Oktober. Bank sentral AS kemungkinan akan memperketat belanja obligasi yang biasanya sebesar US$85 miliar per bulan.
“Pengetatan itu berpengaruh kuat terhadap logam dasar karena pasar akan gembos secara semu akibat bank sentral mencetak uang,” ujar Fain Shaffer, presiden Infinity Trading Corp. sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (13/12/2013).
Aluminum untuk pengiriman tiga bulan turun 1,4% menjadi US$1.791 per metrik ton pada pukul 17.51 di bursa London Metal Exchange atau pukul 12.51 WIB.