Bisnis.com, JAKARTA - PT Polychem Indonesia Tbk. (ADMG) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai US$20 juta yang akan digunakan untuk pengembangan usaha tahun depan.
Direktur Polychem Jusup A Sayono menuturkan sebagian dana tersebut akan digunakan perseroan untuk membeli lahan seluas 12 hektare yang berlokasi di samping pabrik Polychem di Merak, Banten, senilai US$10 juta.
Sementara itu, sisa belanja modal US$10 juta lainnya akan digunakan untuk mengganti katalis yang telah menjadi agenda rutinan perusahaan 3 tahun sekali.
“Penggantian katalis berperan untuk menggenjot produksi dan efisiensi mesin kami,” tuturnya, Senin (9/12/2013).
Dia menjelaskan Polychem memiliki tiga divisi bisnis, yakni kimia, poliester, dan nilon. Masing-masing divisi diprediksi mengalami penaikan permintaan tahun depan.
Untuk produk glycol, menurut Jusup, potensi pasar domestik diperkirakan meningkat sekitar 20% tahun depan.
Adapun untuk produk EOD diproyeksikan akan meningkat 5%—10% di pasar domestik mengingat penggunaan produk tersebut yang sangat luas, seperti kebutuhan rumah tangga (deterjen), kebutuhan pribadi (shampoo dan kosmetik), emulsifier, dan agrokimia.
Jusup menambahkan pertumbuhan konsumsi poliester ditargetkan meningkat 6% tahun depan, sedangkan kapasitas spinning diharapkan tumbuh menjadi 10,5 juta mata pintal.
Namun, sejumlah kendala akan membayangi bisnis perseroan tahun depan, seperti ketidakstabilan pasokan listrik, meningkatnya biaya pemeliharaan pabrik, dan tingginya harga bahan baku ethylene dan purified terephthalic acid (PTA) yang terkait erat dengan fluktuasi harga minyak bumi.