Bisnis.com, JAKARTA - Nilai kelolaan reksa dana saham sepanjang bulan lalu mengalami koreksi 4,8%, terlemah di antara varian produk konvensional lainnya.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana berbasis ekuitas itu hanya mencapai Rp84,8 triliun. Artinya, sekitar Rp4,1 triliun dana investor keluar dari kantong manajer investasi karena hingga Oktober 2013 sempat tercatat Rp80,7 triliun.
Meski begitu, reksa dana saham masih memimpin perolehan dana kelolaan dengan porsi 42,17% dari total NAB industri sebesar Rp191,53 triliun.
Reksa dana terproteksi mengekor di belakangnya dengan capaian Rp39,6 triliun, kemudian diikuti reksa dana pendapatan tetap dengan dana kelolaan senilai Rp28,81 triliun. Menariknya, NAB reksa dana terproteksi menguat 1,2% lantaran maraknya reksa dana baru yang diterbitkan jelang pergantian tahun.
Analis PT Infovesta Utama Vilia Wati menilai penurunan nilai kelolaan lebih disebabkan koreksi aset dasar reksa dana yang terus berlangsung hingga mendekati satu bulan terakhir 2013. Rerata produk reksa dana saham bulan lalu menderita pelemahan tertinggi dibandingkan dengan varian lainnya di kelas konvensional dengan koreksi imbal hasil (return) sebesar 6,14%.
Dengan begitu, penopang dana kelolaan manajer investasi praktis lebih banyak disumbang dari penyertaan unit baru reksa dana. Per 29 November 2013, total peredaran penyertaan reksa dana mencapai 120,54 miliar unit atau tumbuh 6% dalam setahun terakhir.