Bisnis.com, JAKARTA— PT Bank Permata Tbk. menggelar penawaran umum saham terbatas (rights issue) dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) senilai Rp1,5 triliun, terkait dengan rencana penyertaan modal kepada PT Astra Sedaya Finance (ASF).
Direktur Keuangan Bank Permata Sandeep Jain mengatakan rights issue yang dilangsungkan tersebut tetap mempertahankan rasio kecukupan modal perseroan di level yang sehat.
“Penyertaan modal ke ASF dengan tetap mematuhi ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia dan memberikan peluang untuk mendukung ekspansi bisnis bank,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin malam (18/11/2013).
Bank Permata berencana menerbitkan 1,21 miliar unit saham seri B dengan harga penetapan sebesar Rp1.242 per unit saham. Setiap pemegang 221 unit saham lama, berhak untuk mengeksekusi 25 saham HMETD.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Bank Permata menyampaikan persetujuan rights issue akan diambil melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Kamis 19 Desember 2013.
Perseroan menyiapkan dua agenda, pertama terkait persetujuan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor perseroan melalui penawaran umum terbatas (PUT) VI dan agenda kedua berupa perubahan susunan pengurus perseroan.
Bank Permata dan ASF merupakan kelompok bisnis yang sama-sama tergabung dalam satu holding, PT Astra International Tbk. Astra International bersama Standard Chartered Bank memiliki masing-masing 44,56% saham di Bank Permata, sedangkan ASF merupakan perusahaan pembiayaan yang 37,5% sahamnya merupakan milik Astra.
Selain Astra, kepemilikan ASF terbagi masing-masing oleh PT Garda Era Sedaya (GES) 37,5% dan 25% lainnya dimiliki oleh PT Sedaya Multi Investama (SMI). Garda Era Sedaya dan Sedaya Multi Investama merupakan perusahaan yang juga dimiliki langsung oleh Astra.
