Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Sido Muncul: Harga Dinilai Kemahalan

Harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. yakni Rp540-Rp660 per lembar saham dinilai kemahalan karena memiliki PER di atas rerata industri

Bisnis.com, JAKARTA— Harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. yakni Rp540-Rp660 per lembar saham dinilai kemahalan karena memiliki PER di atas rerata industri.

Research analyst PT Equity Securities Josua P.S. mengatakan dengan harga penawaran tersebut, PER Sido Muncul berada pada kisaran 21,58 kali-26,8 kali atau di atas rata-rata PER industri yang berada pada kisaran 15 kali-21 kali.

Meski mahal, dia menilai prospek perseroan cukup menjanjikan ke depannya karena perseroan lebih fokus ke produk-produk herbal dan segmennya masyarakat semua kalangan.

“Lagipula, trennya sekarang kan masyarakat Indonesia lebih memilih herbal daripada obat-obatan kimia,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (18/11/2013).

Berdasarkan catatan Bisnis, Sido Muncul memiliki rasio tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) se besar 29,7% atau paling tinggi dibandingkan dengan perusahaan farmasilain. PT Kalbe Farma Tbk. memiliki ROE 26,14%, PT Tempo Scan Pacific Tbk. 19,84%, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. 15,31%, dan PT Indofarma (Persero) Tbk. 6,73%.

Presiden Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan hingga saat ini perseroan memiliki brand equity yang kuat yang tercermin dari produk utamanya yang telah menjadi pemimpin pasar yakni Tolak Angin dan Kuku Bima.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pengetahuan akan bahan-bahan alami. Kami memiliki laboratorium dengan standar ISO dan juga didukung oleh kerja sama dalam bidang riset dan pengembangan,” jelasnya dalam public expose , Senin (18/11/2013).

Hingga semester I/2013, perseroan yang berpusat di Semarang itu telah membukukan penjualan Rp1,39 triliun atau tumbuh 3,7% dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu Rp1,34 triliun, sedangkan laba komprehensif tumbuh 8,92% menjadi Rp207,99 miliar dari Rp190,95 miliar.

Dalam hajatan IPO ini, perseroan akan melepas 1,5 miliar saham atau sekitar 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

“Dengan hadirnya Sido Muncul di bursa, akan menggairahkan pasar. Apalagi Sido Muncul merupakan perusahaan lokal dan perusahaan jamu pertama yang go public,” ujar Michael Steven, Direktur Utama PT Kresna Graha Sekurindo selaku underwriter bersama dengan PT Mandiri Sekuritas.

Sebanyak 56% dari dana hasil IPO akan dialokasikan untuk modal kerja, 42% untuk investasi, dan sisanya untuk pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi.

Modal kerja akan digunakan untuk perluasan pabrik Tolak Angin dengan kapasitas sebanyak dua kali kapasitas yang terpasang sekarang yang mampu memproduksi 780 juta sachet per tahun.Pembangunan pabrik tersebut diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 1-1,5 tahun. (Nenden Sekar A/Herdiyan)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Sumber : Bisnis Indonesia (19/11/2013)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper