Bisnis.com, JAKARTA— PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan pembelian kembali saham (buyback) oleh para emiten bakal ramai, jika sampai stimulus Amerika Serikat dikurangi.
Analis Pefindo Achmad Kurniawan Sudjatmiko mengatakan buyback merupakan strategi yang bisa dilakukan emiten, jika harga saham terus melemah di perdagangan.
“Antisipasi dengan buyback,” kata Sudjatmiko saat dihubungi hari ini, Rabu (6/11/2013).
Sinyal bank sentral AS, The Federal Reserve untuk mengurangi (tapering off) stimulus lebih cepat dari prediksi makin kencang. Kabar berhembus pengetatan stimulus tersebut akan terjadi pada tahun ini juga, yaitu Desember 2013.
“[Soal stimulus] perlu khawatir,” kata Sudjatmiko.
Mengingat, ujarnya, jika stimulus AS dikurangi bisa menyebabkan investor menarik modalnya dari negara lain, termasuk Indonesia.
Dampaknya, tambahnya, kemungkinan indeks di dalam negeri akan melemah. Begitu juga dengan kurs rupiah yang diprediksi juga melemah atas dolar Amerika Serikat.