Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Debat Utang AS Berlanjut, Harga Karet Melemah

Harga karet melemah dari level tertinggi dalam kurun lebih dari dua pekan pada saat batas waktu penentuan batas utang AS guna menghindari gagal bayar utang (default) semakin dekat.
Karet/jibiphoto
Karet/jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet melemah dari level tertinggi dalam kurun lebih dari dua pekan pada saat batas waktu penentuan batas utang AS guna menghindari gagal bayar utang (default) yang semakin dekat.

Kontrak untuk pengiriman Maret turun 1,2% menjadi 267,5 yen per kilogram (US$2.715 per metrik ton) di bursa Tokyo Commodity Exchange dan tercatat 268,6 yen pukul 11.09 waktu Tokyo atau 08.09 WIB. Kontrak paling aktif tersebut tercatat 270,8 yen kemarin atau pembayaran tertinggi sejak 26 September. Sedangkan harga karet turun 11% tahun ini.

“Melemahnya harga minyak mentah serta perdebatan soal batas utang AS berpengaruh pada harga karet,” ujar Ryuta Imazeki, seorang analis pada Okachi & Co. sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (16/10/2013).

Cadangan karet di Qingdao, pusat komoditas terbesar China, turun menjadi 259.600 ton kemarin dari posisi 271.300 ton pada akhir September, menurut Qingdao International Rubber Exchange kemarin.

Karet untuk pengiriman Januari di bursa Shanghai Futures Exchange turun 1,8% menjadi 20.800 yuan (US$3.409) per ton. Sedangkan karet asal Thailand untuk free-on-board naik 1,3% menjadi 80,8 baht (US$2,58) per kilogram kemarin, menurut Rubber Research Institute of Thailand.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper