Bisnis.com, JAKARTA— Harga karet mulai pulih setelah hampir dua bulan mencapai level terendah, dengan harapan permintaan dari China akan naik setelah pembeli kembali masuk pasar pasca libur selama sepekan.
Kontrak karet untuk pengiriman Maret di bursa Tokyo Commodity Exchange naik hingga 1,3% menjadi 257,5 yen per kilogram (US$2.652 per metrik ton) dan diperdagangkan pada 255,4 yen pukul 11.06 waktu setempat atau pukul 08.06 WIB.
Harga karet menyentuh 253,8 pada 4 Oktober atau level terendah per hari sejak 8 Agustus. Sedangkan kontrak turun 5,9% pekan lalu atau yang terendah untuk kontrak paling aktif sejak lima hari hingga 24 Maret.
The Shanghai Futures Exchange akan buka kembali besok setelah libur National Day. Cadangan karet di Qingdao, pusat komoditas China, turun ke 283.100 ton pada 16 September dari rekor 371.000 ton pada 26 April, menurut Qingdao International Rubber Exchange. China diperkirakan akan meningkatkan pembelian untuk mengisi kembali cadangan karet, ujar Kazuhiko Saito, seorang analis pada perushaan broker Fujitomi Co. di Tokyo.
“Harapan atas peningkatan permintaan dari China memperkiat posisi kontrak berjangka,” ujar Saito sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (7/10/2013).
Harga karet Thailand untuk sistem free-on-board turun hingga hari ke delapan pada 4 Oktpber, atau melemah 0,3% menjadi 78 baht (US$2,49) per kilogram, menurut Rubber Research Institute of Thailand. (ltc)