Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Kinclong, Naik Tajam (1,51%)

Bisnis.com, CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tajam pada Rabu atau Kamis (26/9/2013)  WIB karena tertundanya keputusan tentang peningkatan plafon utang AS, sebuah langkah yang diperlukan untuk menghindari

Bisnis.com, CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tajam pada Rabu atau Kamis (26/9/2013)  WIB karena tertundanya keputusan tentang peningkatan plafon utang AS, sebuah langkah yang diperlukan untuk menghindari risiko gagal bayar utang.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik US$19,9  atau 1,51%  menjadi   US$1.336,2  per ounce.

Menteri Keuangan AS Jacob Lew pada Rabu mengatakan bahwa langkah-langkah darurat untuk menjaga pemerintah agar tidak melewati plafon utang yang akan berakhir pada 17 Oktober, mendesak Kongres untuk menaikkan batas utang pada waktu yang tepat.

Karena Kongres masih menemui jalan buntu, kemungkinan kemacetan dalam pemerintah AS meningkat, memikat beberapa investor untuk melakukan "short-covering".

Melemahnya dolar, tulis Xinhua yang dikutip Antara- juga telah memberikan kontribusi terhadap kenaikan harga emas.

Dolar melemah terhadap mata uang utama pada Rabu karena data pemerintah AS menunjukkan bahwa penjualan rumah baru di Amerika Serikat naik 7,9 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 421.000 pada Agustus, berbalik naik (rebound) setelah penurunan besar pada Juli.

Departemen Perdagangan AS juga mengatakan pada Rabu bahwa pesanan barang tahan lama naik 0,1 persen pada Agustus ke disesuaikan secara musiman US$224,9 juta  setelah direvisi turun 8,1% pada Juli.

China akan memulai liburan "Golden Week" pada pekan depan, dan permintaan impor untuk emas juga akan mengambil istirahat, kata analis pasar.

Perak untuk pengiriman Desember naik 30 sen, atau 1,39%  menjadi  US$21,886  per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$10  atau 0,7% menjadi  US$1.428,8  per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper