Bisnis.com, NEW YORK—Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun ke level terendah dalam 1 bulan karena produksi minyak Libya bangkit dan ancaman serangan militer terhadap Suriah surut.
Nilai kontrak ditutup ke level penurunan mingguan terbesar dalam 3 bulan, sementara produksi minyak Libya naik lima kali lebih tinggi dari awal bulan ini dan kapasitas Irak meningkat.
Sementara itu, Pemerintah Suriah mengungkapkan inventarisasi awal senjata kimia setelah Presiden Iran Hassan Rohani mengatakan negaranya tidak akan pernah mencari senjata nuklir.
Michael Lynch, Presiden Strategic Energy & Economic Research di Winchester, Massachusetts, mengatakan sinyal bearish untuk minyak mulai muncul.
"Produksi Libya dan Irak meningkat, yang akan menyebabkan pasokan lebih besar," ujarnya seperti dikutip di Bloomberg, Sabtu (21/8/2013).
Minyak mentah WTI untuk pengiriman Oktober turun US$1,72, atau 1,6%, ke US$104,67 per barel di New York Mercantile Exchange, penutupan terendah sejak 21 Agustus. Harga turun 3,3% minggu ini, penurunan 5 hari terbesar sejak Juni.
Lebih lanjut, kontrak November turun US$1,11, atau 1%, ke US$104,75. Adapun volume semua kontrak diperdagangkan sekitar 8,4% di bawah rata-rata 100 hari.