Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Bergejolak, Garuda Tunda IPO GMF AeroAsia

Bisnis.com, JAKARTA—Setelah kemungkinan menunda rencana penawaran umum terbatas (rights issue) tahun ini, PT Garuda Indonesia Tbk pesimistis rencana penawaran saham perdana anak usaha, PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, terealisasi

Bisnis.com, JAKARTA—Setelah kemungkinan menunda rencana penawaran umum terbatas (rights issue) tahun ini, PT Garuda Indonesia Tbk pesimistis rencana penawaran saham perdana anak usaha, PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, terealisasi tahun ini karena pasar saham masih bergejolak.

Direktur Utama Garuda Indonesia (GIAA) Emirsyah Satar menuturkan sebelumnya induk usaha sempat optimistis initial public offering (IPO) anak usaha tersebut dapat dilakukan pada tahun ini. Namun, pasar yang masih bergejolak menjadi pertimbangan utama penundaan itu.

Jika dirilis tahun ini, perseroan khawatir saham anak usaha yang bergerak di bidang pemeliharaan pesawat itu akan terjual murah.

“Pada intinya, kami menunggu saat yang tepat, terutama saat pasar kembali normal. Bisa 2—3 bulan lagi atau paling lambat kuartal I/2014," ujarnya, Selasa (17/9/2013).

Saat ini, Garuda dan anak usaha masih terus melakukan persiapan untuk merealisasikan aksi korporasi tersebut.

Direktur Keuangan Garuda Indonesia Handrito Hardjono mengungkapkan penerbitan saham perdana itu direncanakan menggunakan laporan keuangan per Juni 2013. Dengan demikian, proses listing bisa dilakukan setidaknya 6 bulan setelah penerbitan laporan keuangan itu.

Dalam rencana tersebut, target raupan dana diproyeksikan mencapai US$100 juta atau sekitar Rp1 triliun. Adapun saham yang akan dilepas diperkirakan di atas 20%.

Dana IPO itu direncanakan akan digunakan untuk pendanaan pembangunan hanggar GMF sekitar US$50 juta dan US$30 juta lainnya untuk pembelian komponen.

Isu go public anak usaha maskapai penerbangan pelat merah itu telah berhembus sejak tahun lalu. Sebelumnya, induk usaha menargetkan aksi korporasi itu dapat terealisasi semester I 2013, tetapi akhirnya mundur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper