Bisnis.com, JAKARTA--PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, induk usaha PT Surya Citra Media Tbk pemilik stasiun SCTV membantah telah mengakuisisi media online Merdeka.com, kendati mengaku sempat melakukan obrolan ringan dengan pemilik usaha portal media lokal itu.
Presiden Direktur Elang Mahkota Sutanto Hartono menegaskan sampai saat ini pihaknya belum mengambil langkah penggabungan usaha atau akuisisi Merdeka.com yang merupakan entitas usaha PT Integra Ventura.
“Berita bahwa EMTK mengakuisisi Merdeka.com tidak betul,” ungkapnya kepada Bisnis, Jumat(30/8).
Pada pertengahan Agustus lalu, Sutanto juga menegaskan pihaknya belum melakukan negosiasi khusus dengan pihak Merdeka.com. Namun, dia tidak menampik bahwa pihaknya pernah berdiskusi dan mengobrol santai dengan jajaran pemilik usaha media tersebut.
“Kami memang pernah mengobrol santai, hanya ringan saja belum berarti gimana-gimana. Semua juga kan dijajaki, cari peluang terbaik,” ungkap Sutanto kepada Bisnis, 18 Agustus.
Sebelumnya, salah seorang sumber menyebutkan media online yang belum genap 2 tahun itu akan diambil alih oleh Elang Teknologi yang merupakan pengelola berbagai segmen media.
Elang Mahkota menjadi induk usaha dari sejumlah media, seperti media online Lipitan6.com, televisi non-berbayar atau free to air (FTA) nasional yakni SCTV dan Indosiar, FTA lokal O’Channel, dan televisi berbayar (pay tv) Nexmedia.
Media online Merdeka.com diluncurkan oleh PT Integra Ventura, perusahaan yang terafiliasi dalam kelompok usaha Kapanlagi.com yang didirikan para pelaku usaha dan praktisi media.
Dalam paparan publik Juni lalu, kelompok usaha milik keluarga Sariaatmadja itu mengumumkan rencana akuisisi dua perusahaan di bidang media online dan rumah produksi (production house). Saat itu disebutkan nilai transaksi kedua perusahaan tidak besar, jauh di bawah Rp1 triliun.
Proses akuisisi kedua perusahaan diperkirakan bisa selesai pada tahun ini, didahului dengan transaksi production house yang nilainya lebih kecil.
Dana akuisisi akan berasal dari kas internal perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan, emiten berkode EMTK ini memiliki kas internal mencapai sekitar Rp3,7 triliun yang notabene mencukupi untuk transaksi tersebut.
Investor Relation Elang Mahkota Denny Suriandhy mengungkapkan production house yang dimaksud ialah AS Production yang menyediakan konten-konten sinetron di Indosiar.
“Kemungkinan kami memiliki saham di AS Production, dana yang disiapkan tidak besar, di bawah ratusan miliar,” tegasnya.