Bisnis.com, JAKARTA—Harga kedelai terus melejit ke level tertinggi per bulan dalam kurun lebih dari satu tahun akibat kekhawatiran hasil panen dari AS akan berkurang karena cuaca panas dan kering di wilayah Midwest.
Harga kedelai untuk pengiriman November naik 0,7% menjadi US$13,82 per bushel pada Chicago Board of Trade sebelum diperdagangkan pada US$13,75 pada pukul 10.10 waktu Singapura atau pukul 09.10 WIB.
Harga komoditas itu menyentuh US$14,09 pada 27 Agustus atau yang tertinggi sejak 6 Juni, sedangkan nilai kontrak perdagangan berjangka naik 14% bulan ini atau yang tertinggi sejak Juli 2012.
Musim panas dan kering mengganggu panen kedelai dan jagung di di Midwest. Risiko terbesar atas hasil panen adalah di kawasan yang lebih banyak kering selama musim panas, termasuk di Iowa dan Illinois.
“Panen kedelai, dan jagung sebagian kecil, mengalami masa kritis akibat cuaca kering,” ujar Michael Pitts, direktur penjualan komoditas pada National Australia Bank Ltd., sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (29/8/2013).
Dia menambahakn bahwa ada kekhawatiran terhadap suplai kedelai asal AS karena musim kering berkepanjangan, terutama di wilayah Iowa dan Illinois.