Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yen Menguat, Karet Jatuh dari Level Tertinggi

Bisnis.com, TOKYO - Harga karet jatuh dari level tertinggi dalam 3 bulan setelah yen manguat, mengakibatkan pasar kurang tertarik pada kontrak berbasis mata uang tersebut.

Bisnis.com, TOKYO - Harga karet jatuh dari level tertinggi dalam 3 bulan setelah yen manguat, mengakibatkan pasar kurang tertarik pada kontrak berbasis mata uang tersebut.

Karet untuk  pengiriman bulan Januari di Tokyo Commodity Exchange ditutup turun 1,16% ke posisi 272,40 yen (Rp31.634) per kilogram sore ini, Selasa (27/8/2013).

Adapun yen tercatat menguat 0,75% ke level 97,77 per dolar AS, rebound dari titik terendah selama 3 minggu terakhir. Penguatan itu terjadi setelah Sekretaris Negara AS, John Kerry mengatakan, Presiden Barrack Obama akan meminta pertanggungjawaban Suriah atas penggunaan senjata kimia melawan rakyatnya. Kenaikan yen juga disebabkan buruknya data pesanan durable goods AS selama Juli.

Menurut analis dari ACE Koeki Co, Hideshu Matsunaga, pasar membeli yen sebagai investasi di tengah tensi yang tinggi dari kawasan Timur Tengah.

Data pemesanan produk tahan lama menunjukkan penurunan terburuk selama 3 tahun, turun 7,3% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara itu, sejumlah ekonom memprediksi penurunan hanya berada pada kisaran 4%.

Sementara itu, menurut General Statistics Office, data menunjukkan ekspor karet dari Vietnam naik 18% menjadi 130.000 ton pada Agustus. Pengiriman komoditas pada 8 bulan pertama naik 4,4% ke level 637.000 ton dari periode yang sama tahun lalu.

Adapun karet untuk pengiriman Januari turun 0,1% dan ditutup pada posisi 20.685 yuan (US$3.379) per ton di Shanghai Futures Exchange. Karet free-on-board Thailand naik 0,6% menjadi 84,45 baht (US$2,63) per kilogram hari ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper