Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Keuangan Chatib Basri mengakui kesulitan menjaga inflasi Agustus di bawah angka 1% karena adanya momen Idulftri 1434 H, bagaimana pula komentar analis pasar modal.
Analis PT Indo Premier Securities ikhsan Binarto mengatakan meski tinggi, asalkan inflasi Agustus turun dibandingkan Juli 2013, maka akan memberikan respons positif pada pasar.
“[Inflasi] Juli tinggi, pada Agustus lebih rendah. Jika tren Agustus lebih tinggi, itu yang diwapadai,” kata Ikhsan saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini, Jum’at (9/8/2013).
Jika ada prediksi inflasi tetap tinggi pada Agustus, ujarnya, dinilai wajar. Mengingat Lebaran jatuh pada bulan ini.
“Itu wajar, Agustus efek Lebaran. Yang penting tren turun,” kata Ikhsan.
Seperti diketahui pemerintah mengakui kesulitan menjaga inflasi Agustus di bawah angka 1% karena adanya momen Idulftri 1434 H.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pada Agustus terjadi momen perayaan Lebaran ketika tingkat konsumsi masyarakat lebih tinggi dibandingkan biasanya.
Dia berharap inflasi pada Agustus akan lebih rendah dibandingkan inflasi Juli 2013 yang mencapai 3,29% namun tidak berharap dapat mencapai angka 1%.
"Mudah-mudahan September nanti balik ke normal, yaitu di bawah 1%. Tapi kemungkinan itu September ya. Kalau Agustus masih tinggi, meskipun tidak setinggi Juli," kata Chatib (Bisnis, 8 Agustus 2013). (ltc)