Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toba Bara Bukukan Penjualan Batu Bara 2,8 Juta Ton

Bisnis.com, JAKARTA — PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) membukukan penjualan batu bara selama semester I/2013 sebesar 2,8 juta ton, naik 14,3% dari periode yang sama tahun lalu 2,45 juta ton.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) membukukan penjualan batu bara selama semester I/2013 sebesar 2,8 juta ton, naik 14,3% dari periode yang sama tahun lalu 2,45 juta ton.

Sementara itu, produksi juga tumbuh 13% dari 2,47 juta ton menjadi 2,79 juta ton. Hal itu terungkap dalam dokumen ringkasan analisa keuangan dan diskusi manajemen untuk kinerja semester I/2013 seperti dikutip Bisnis, Senin (5/8/2013).

“Perseroan berkeyakinan bahwa target produksi batu bara sekitar 5,8–6,4 juta ton tahun ini dapat tercapai seiring dengan rencana peningkatan produksi di semester II/2013,” tulis dokumen tersebut, Senin (5/8/2013).

Manajemen Toba Bara mengungkapkan bahwa kondisi industri batu bara masih terus berada di bawah tekanan sebagai dampak melemahnya ekonomi global, terutama karena penurunan pertumbuhan permintaan batu bara di China.

Hal ini tercermin pada rata-rata harga penjualan bulanan batu bara berdasarkan Newcastle Index yang turun dari US$105,3 per ton menjadi US$89,5 per ton (yoy).

Dari sisi finansial, pada semester I/2013 Toba Bara membukukan laba periode berjalan sebesar US$12,65 juta, turun 30,3% dari periode yang sama tahun lalu US$18,15 juta.

Dari jumlah itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hanya US$6,6 juta, turun 32,17% dari US$9,73 juta. Sejalan dengan itu, laba bersih per saham dasar juga turun dari US$0,0048 per saham jadi US$0,0033 per saham.

Perseroan membukukan penjualan US$188,08 juta, turun 7,3% dari US$202,86 juta. Turunnya penjualan disebabkan turunnya harga rata-rata penjualan (Average Selling Price/ASP) sebesar 18,6% dari US$82,6 per ton menjadi US$67,2 per ton.

“Penurunan ASP secara year-on-year relatif sejalan dengan penurunan indeks harga batu bara Newcastle yang kami gunakan sebagai acuan harga, yang turun sebesar 17,6% pada periode yang sama,” ungkap manajemen.

Dari total penjualan US$188,08 juta tersebut, sebanyak US$183,68 juta atau lebih dari 97% berasal dari ekspor. Pelanggan-pelanggan perseroan di antaranya adalah Eagle Power Corporation, Glencore International AG, Dragon Energy Corporation, PT Pinang Export Indonesia, Flame S.A., dan Vitol Asia Pte. Ltd.

“Kami menjual batu bara ke beberapa negara di Asia seperti Taiwan, China, India, dan Korea. Saat ini, komitmen penjualan kami telah mencapai 50%-90% dari target produksi tahun ini dengan menggunakan fixed price [harga tetap],” ungkap manajemen.

Adapun beban pokok penjualan US$157 juta, turun 6% dari US$167 juta. Hal ini disebabkan penurunan rasio pengupasan (stripping ratio/SR) dan jarak buang overburden (OB). Rasio pengupasan turun 16,4% dari 17,1 kali menjadi 14,3 kali. Selain itu, perseroan juga berhasil menurunkan jarak buang OB dari 2,4 kilometer menjadi 1,7 kilometer.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper