Bisnis.com, JAKARTA— PT Aneka Tambang Tbk bekerja sama dengan perusahaan asal Australia, Direct Nickel Limited, untuk pengembangan deposit nikel laterit.
Direktur Utama Antam Tato Miraza mengatakan perseroan bersama Direct Nickel telah menandatangani perjanjian kerja sama hari ini.
Hal tersebut, jelasnya, merupakan kelanjutan dari penandatanganan Heads of Agreement pada 31 Mei 2012.
“Selain pengembangan deposit nikel laterit, kami juga bekerja sama untuk pabrik pengolahan yang menggunakan proses Direct Nickel di Indonesia,” paparnya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Senin (22/7/2013).
Dalam perjanjian tersebut, lanjutnya, pihaknya akan melanjutkan kerja sama dalam operasi Test Plant milik Direct Nickel di Perth untuk memproduksi nickel mixed hydroxide dan mengkaji bersama hasil teknis dari pabrik tersebut. Saat ini, sample yang telah diolah sebanyak 200 ton nikel laterit dari Antam.
Lebih lanjut dia menjelaskan jika hasil yang diperoleh dari Test Plant positif dan pemilihan lokasi pabrik di Indonesia, maka Antam dan Direct Nickel berkeinginan untuk mengeksekusi Definitive Agreements untuk mengembangkan pabrik pengolahan nikel laterit pertama di Indonesia.
“Kerja sama ini memiliki prospek yang menjanjikan untuk secara signifikan meningkatkan efisiensi dan keekonomian pengolahan nikel laterit,” ungkapnya.
Adapun, CEO Direct Nickel Russell Debney menyebutkan perseroan memiliki strategi untuk mengembangkan teknologi DNi Process yang revolusioner melalui kerja sama dengan perusahaan pertambangan yang memiliki sumber daya nikel dan kapabilitas internal untuk memanfaatkan keterbatasan suplai nikel di masa depan, serta semakin meningkatnya ketergantungan global atas bijih nikel laterit.
“Kami senang dapat melanjutkan kemitraan dengan Antam untuk membantu pengembangan pengolahan nikel laterit yang signifikan di Indonesia,” paparnya.