BISNIS.COM, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Ramadhan ini diperkirakan bakal bergerak sideways. Namun, beberapa saham unggulan di sektor konsumer masih bisa dipilih untuk memperkaya portfolio.
Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner PT Investa Saran Mandiri, mengungkapkan biasanya pada Ramadhan transaksi di Bursa Efek Indonesia menurun dengan nilai transaksi dapat berkurang 30% - 50%.
“Selama Ramadhan biasanya range pergerakan IHSG sideway, atau tidak banyak bergerak, naik tipis atau turun tipis sama seperti volume transaksinya yang mengecil,” ujarnya, Minggu (7/7/2013).
Dia menambahkan penurunan nilai transaksi tersebut akan berlanjut mendekati libur Lebaran. Namun, lanjutnya, tren memperlihatkan harga saham akan naik pada 1 hari – 2 hari sebelum dan sesudah Lebaran walaupun nilai transaksinya turun.
Soeratman Doerachman, Pendiri J-Club yang merupakan komunitas investor trader dan investor terbesar di Indonesia, mengungkapkan IHSG pada Ramadhan biasanya akan mencapai level terendah sepanjang tahun.
“Kalau melihat secara teknikal berdasarkan data beberapa tahun terakhir, penurunan (IHSG) pada Ramadhan merupakan kondisi seasonal,” tambah pengamat pasar modal M. M Dandytra.
Dia menjelaskan pergerakan indeks di Tanah Air pada bulan puasa kali ini juga dipengaruhi tren jual setelah Mei (Sell in May and Go Away) sehingga pada Agustus biasanya harga saham akan mencapai titik terendah sepanjang tahun.
Apalagi, indeks masih akan dipengaruhi sentimen negatif dari laju inflasi yang diperkirakan mencapai 7,2% dan mencapai puncaknya pada Juli karena diikuti melonjaknya kebutuhan masyarakat pada bulan puasa.
“Kalau untuk sektor, sektor konsumer masih menjadi andalan di bulan puasa,” kata Kiswoyo.
Beberapa saham yang dapat diperhatikan a.l. PT Indofood Cbp Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Sementara itu, saham transportasi diperkirakan tidak akan mendapat berkah dari Ramadhan walaupun penggunaan transportasi untuk kebutuhan mudik Lebaran terus meningkat.
“Untuk sektor transportasi tidak ada pengaruhnya dengan sentimen pada Ramadhan,” katanya.
Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), lanjutnya, juga tidak bisa dijadikan pilihan pada Ramadhan karena saat ini tingkat persaingan di antara maskapai penerbangan semakin ketat seiring kemunculan low cost carrier.