BISNIS.COM, JAKARTA – Ekspektasi Bank Indonesia akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin – 50 basis poin untuk meredam laju inflasi membuat kalangan investor meminta imbal hasil obligasi negara lebih tinggi.
Herdi Ranu Wibowo, Head of Debt Capital Market PT BCA Sekuritas, menuturkan hasil lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (2/7) yang lebih baik dari sebelumnya harus diikuti dengan permintaan yield yang tinggi dari investor.
“Kondisi tersebut berpengaruh di pasar skunder. Kemarin [Selasa (2/7)] memang pemerintah menyerap hasil lelang lebih dari target, kompensasinya yield yang terserap lebih tinggi,” katanya, Rabu (3/7).
Data PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA) memperlihatkan imbal hasil obligasi acuan bertenor 10 tahun pada penutupan perdagangan Rabu (3/7) berada di level 7,16% atau naik 2 basis poin dibandingkan dengan hari sebelumnya 7,14%.
Menurut data Perhimpunan Pedagang Surat Utang Negara (Himdasun) seperti yang dikutip Bloomberg, imbal hasil obligasi berseri FR0063 tersebut sempat menyentuh level 7,26% pada pukul 10.00 pada Rabu (3/7), atau yang tertinggi sejak 23 September 2011.
“Yield untuk obligasi pemerintah 10 tahun kemungkinan masih bisa menembus level lebih tinggi, tetapi kondisi saat ini sudah price in dan sesuai ekspektasi,” ujarnya.