CHICAGO—Harga jagung berjangka anjlok ke posisi terendah dalam 32 bulan, setelah pemerintah mengatakan petani AS akan menanam lebih banyak dari perkiraan dan membuat rekor jumlah penanaman.
Departemen Pertanian AS (USDA) mengatakan, penanaman jagung, tanaman domestik terbesar, melonjak menjadi 97,37 juta are, terbesar sejak 1936.
Sementara para analis dalam survei Bloomberg memperkirakan 95.43 juta are. Adapun harga jagung turun untuk sesi ketujuh berturut-turut.
Para petani AS, penanam terbesar dalam jagung dan kedelai, diperkirakan oleh USDA untuk menghasilkan rekor panen tahun ini, sementara PBB memprediksi produksi gandum global akan naik ke level tertinggi.
Harga jagung berjangka untuk pengiriman Desember jatuh 5,1% menjadi ditutup pada US$5,11 per bushel pada pukul 1.15 di Chicago Board of Trade, penurunan terbesar untuk harga setelah panen sejak 28 Maret. Harga menyentuh US$5,06, level terendah untuk kontrak teraktif sejak 8 Oktober 2010.