BISNIS.COM, JAKARTA—Saham-saham di negara berkembang turun terdalam lebih dari 20 bulan, nilai mata uang melemah, dan biaya pinjaman pemerintah meningkat.
Hal itu terjadi setelah krisis kredit di China memburuk dan Federal Reserve menyatakan akan mengurangi stimulus moneter tahun ini.
Indeks MSCI Emerging Markets anjlok 4,4% ke level 905,62 pukul 15:41 waktu New York atau pukul 02:41 WIB, penurunan terbesar sejak September 2011. Ini merupakan volatilitas di hari ke-10 naik ke 11 bulan tertinggi.
“Sudah terjadi pertemuan mengerikan di peristiwa ini. Terjadi kelanjutan kisah di China. Anda memiliki banyak modal mengalir bebas ke beberapa pasar negara berkembang, dan sekarang setelah Fed mengumumkan mereka akan mulai pengurangan, tiba-tiba kita melihat banyak arus modal yang keluar,” ujar Brian Jacobsen, Chief Portfolio Strategist di Wells Fargo Advantage Funds, seperti dikutip Bloomberg.
Indeks Turki turun 6,8%, Brazil’s Ibovespa melanjutkan penurunan terbesarnya. 22 dari 24 nilai mata uang di negara berkembang jatuh.
INDEKS MSCI Emerging Market Anjlok 4,4% ke 905,62 Jumat (21/6/2013)
BISNIS.COM, JAKARTA—Saham-saham di negara berkembang turun terdalam lebih dari 20 bulan, nilai mata uang melemah, dan biaya pinjaman pemerintah meningkat. Hal itu terjadi setelah krisis kredit di China memburuk dan Federal Reserve menyatakan akan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Gita Arwana Cakti
Editor : Fatkhul Maskur
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 jam yang lalu
Mandiri Sekuritas Pasang Target IHSG 8.150 pada 2025
8 jam yang lalu