MAKASSAR-- Meskipun Indonesia memiliki tambang emas terbesar dunia yaitu di Papua tetapi cadangan devisa emas hingga Januari 2013 hanya 75,9 ton (3,7% dari total cadangan devisa total nasional).
Menurut data Asosiasi Emas Indonesia (AEI), rata-rata produksi emas di dalam negeri kurang lebih 202 ton /tahun dan konsumsi 56 ton/tahun.
Namun, berdasar data World Gold Council atau Dewan Emas Dunia, cadangan devisa emas Indonesia hanya berada di urutan ke-39.
Pemilik cadangan emas terbesar masih tetap dipegang oleh Amerika Serikat. Perusahaan asal AS jugalah yang melakukan penambangan emas dan tembaga di Papua, yakni PT Freeport.
Berikut ini data pemilik emas terbesar dunia berdasarkan data Dewan Emas Dunia yang berkantor pusat di London, Inggris, per April 2013.
Peringkat | Negara | Quantity (Ton) |
1 | Amerika Serikat | 8.133,5 |
2 | Jerman | 3.391,3 |
3 | IMF | 2.814,0 |
4 | Italia | 2.451,8 |
5 | Perancis | 2.435,4 |
6 | Republik Rakyat China | 1.054,1 |
7 | Swiss | 1.040,1 |
8 | Rusia | 976,9 |
9 | Jepang | 765,2 |
10 | Belanda | 612,5 |
39 | Indonesia | 75,9 |
TOTAL DUNIA | 31.694,8 |
Sumber: World Gold Council