Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSI EMITEN : Triwira Insanlestari Ubah Bisnis Inti

BISNIS.COM, JAKARTA-- Perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan PT Triwira Insanlestari Tbk berencana mengubah lini bisnis inti ke sektor properti dan perhotelan untuk memperbaiki kinerja perseroan yang dalam dua tahun terakhir terus merugi.Adapun,

BISNIS.COM, JAKARTA-- Perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan PT Triwira Insanlestari Tbk berencana mengubah lini bisnis inti ke sektor properti dan perhotelan untuk memperbaiki kinerja perseroan yang dalam dua tahun terakhir terus merugi.

Adapun, sepanjang tahun lalu perseroan membukukan rugi bersih mencapai Rp20,6 miliar, membengkak 178,3% dibandingkan dengan rugi bersih 2011 sebesar Rp7,2 miliar.

Tommy Lybianto, Direktur Utama Triwira Insanlestari, mengemukakan untuk memuluskan rencana tersebut, perseroan tengah melakukan negosiasi dengan beberapa perbankan untuk mendukung ekspansi ke sektor properti dan perhotelan yang dietimasi membutuhkan dana hingga Rp80 miliar pada tahun ini.

"Sekarang masih dalam tahap feasebility study [studi kelayakan] dengan menyasar beberapa lokasi di Jakarta [untuk pembangunan hotel]. Dari sisi pendanaan, kami juga sedang menjajaki kerjasama dengan beberapa bank," ujarnya saat public expose Triwira Insanlestari hari ini, Jum'at (14/6/2013).

Menurut Tommy, melesunya harga komoditas pertambangan sepanjang tahun lalu dan diperkirakan kembali berlanjut pada tahun ini, mengakibatkan aktifitas perdagangan pada sektor ini menurun drastis dan berdampak negatif pada margin usaha perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan emiten berkode saham TRIL itu, lini bisnis trading komoditas batubara sepanjang 2012 anjlok 70% menjadi Rp24,95 miliar secara tahunan. Sementara trading pada sektor perlengkapan manufaktur merosot 56% menjadi Rp6,93 miliar dari Rp15,77 miliar pada 2011.

Terkait rencana perubahan bisnis inti, perusahaan yang terafiliasi dengan PT Hengtraco Protecsindo itu menargetkan secara efektif akan dilakukan kuartal IV/2013 dan secara bertahap mengubah core bisnis anak perusahaan yang bergerak di trading komoditas untuk mendukung bisnis properti dan perhotelan.

"Kami juga mempertimbangkan aksi korporasi berupa penerbitan saham baru [rights issue] setelah kinerja bisnis baru mulai terlihat," papar Tommy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper