BISNIS.COM, JAKARTA—Bursa saham Asia melemah setelah Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan global dan investor menanti outlook stimulus moneter.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 1,2% pada pukul 09:52 waktu Tokyo atau 07:52 WIB. Penurunan tersebut adalah yang terbesar selama hampir 6 hari seiring dengan indeks Jepang Topix yang turun 2,5%.
Adapun indeks berjangka Standard & Poor’s 500 sedikit berubah setelah indeks melemah dalam 3 hari di New York.
“Orang-orang masih mencari-cari prospek dan waktu Federal Reserve mengurangi stimulus. Pasar ingin stabilitas ekonomi, tetapi juga ingin stimulus yang tak terbatas. Dua hal itu tidak dapat jalan beriringan,” ujar Chris Green, Strategist di First NZ Capital Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
Rilis Bank Dunia kemarin mengatakan ekonomi global akan tumbuh 2,2% pada 2013, lebih rendah dari proyeksi Januari sebesar 2,4% dan lebih rendah dari tahun lalu 2,3%.
Nilai tukar yen menguat, sementara itu nilai tukar Selandia Baru melemah. Minyak mentah turun setelah mencetak reli di New York.
Nilai tukar yen terhadap dolar menguat 0,4% diantara 16 mata uang lainnya, mencetak level tertinggi dalam 2 bulan.
