BISNIS.COM, JAKARTA—Saham-saham di negara berkembang berjatuhan seiring indeks Brazil Ibovespa menjadi indeks pertama di negara berkembang yang memasuki penurunan pasar (bear market) karena kekhawatiran bank sentral global terkait pemberian stimulus ekonomi.
Indeks MSCI Emerging Markets melemah 1,9% ke 954,38, level terendah sejak 6 September.
Bank of Japan menahan diri untuk pemberian stimulus. Kepala Federal Reserve Ben S. Bernanke mengatakan program quantitative easing terkait pembelian obligasi akan diperlambat jika terjadi perbaikan data pekerja.
“Terjadi penjualan yang tidak terdiskriminasi [indiscriminate selling]. Ini merupakan reaksi atas pengumuman BOJ dan perkiraan sampai kapan The Fed akan menempatkan quantitative easing,” ujar Paul Christopher, Strategist at Wells Fargo Advisors, yang perseroannya mengelola dana lebih dari US$1,3 triliun, seperti dikutip Bloomberg.
Indeks Ibovespa ditutup 21% di bawah level tertingginya, dipimpin oleh penurunan OGX Petroleo & Gas Participacoes SA and LLX Logistica SA. Indeks MSCI BRIC turun pada hari ke sepuluh, terpanjang sejak Januari 1995.
Sementara itu, bursa Rusia jatuh ke level terendahnya dalam setahun. Dan Qatar dan United Arab Emirates statusnya meningkat ke bursa negara berkembang di MSCI Inc. (ra)