Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA NEW YORK: Ekonom Prediksi Fed Pangkas Pangkas Stimulus, Saham AS Jatuh

BISNIS.COM, NEW YORK-Saham Amerika Serikat jatuh, setelah kemarin Standard & Poor’s 500 Index reli dari level rendah dalam 3 pekan terakhir, karena ekonom memprediksi Federal Reserve akan memangkas stimulus segera pada September.

BISNIS.COM, NEW YORK-Saham Amerika Serikat jatuh, setelah kemarin Standard & Poor’s 500 Index reli dari level rendah dalam 3 pekan terakhir, karena ekonom memprediksi Federal Reserve akan memangkas stimulus segera pada September.

Exxon Mobil Corp. dan Chevron Corp. merosot 0,9% karena produsen energi melorot. Salesforce.com (CRM) Inc. anjlok 7,4% setelah menyatakan akan membeli ExactTarget Inc. Dollar General Corp. Turun 7,6% setelah memangkas proyeksi pendapatan tahunannya yang paling tinggi.

General Motors Co. (GM) hanya melaju 1,2 karena S&P menyatakan bahwa pabrikan ini akan mengganti H.J. Heinz Co. dalam pengukuran ekuitas standard. Microchip Technology Inc. bertumbuh 5,6% karena penjualannya naik 9% dalam 2 bulan terakhir.

S&P 500 Index jatuh 0,5% ke level 1.631 pada pukul 15.31 di New York, menghapus keuntungan sebelumnya yang mencapai 0,4%. Adapun Dow Jones Industrial Average berjangka turun 83,70 points, atau 0,6% menjadi 15.170,33.  Perdagangan saham perusahaan S&P 500 saat ini 7,9% di bawah level rata-rata 30-hari terakhir.

"Kami pasti berpikir bahwa ekuitas akan menjadi lebih mudah menguap dengan semua pembicaraan tentang Fed yang meruncing," kata David Lafferty, ahli strategi investasi pada Natixis global Asset Management di Boston, yang mengelola sekitar $ 785.000.000.000, dalam sebuah wawancara telepon. "Anda dapat melihat bahwa volatilitas di pasar di hari terakhir."

Indeks acuan saham turun setelah ekonom Goldman Sachs Group Inc dan Deutsche Bank AG memicu peningkatan kehawatiran investor terhadap waktu Fed untuk memangkas stimulus. Mereka mengatakan bank sentral AS itu bisa mulai program pengurangan pembelian obligasi musim panas ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper